All ABOUT SINGAPURA
Assalamualaikum Wr.Wb.
SINGAPURA
Halo teman Selamat datang di blog saya dan selamat membaca. Disini saya akan mengulas mengenai Segala Sesuatu tentang Negara Singapura baik dari Sejarah negaranya, Kesejahteraan rakyat, Pendidikan, keamanan, Kependudukan sampai Kebijakan luar negeri. Disini juga saya sertakan analisis berdasarkan teori kedaulatan dan teori Tripartit Aristoteles dan Plato. Artikel ini dibuat juga untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Negara.
SINGAPURA
Ø Sejarah Negara
Singapura Kuno
Minimnya sisa-sisa arkeologis
menyulitkan peneliti untuk mengetahui sepak terjang Singapura sejak Kerajaan
Sriwijaya runtuh hingga koloni Inggris datang sekitar 1800-an. Sejumlah
prasasti pernah ditemukan, namun dihancurkan oleh pihak Inggris. Kopian abjad
dari prasati tersebut hingga kini belum berhasil diterjemahkan karena bahasanya
yang misterius. Namun, meski aksara itu tidak dapat dikenali, prasati tersebut
menunjukkan Singapura telah lama menjadi pusat administrasi yang sibuk, jauh
sebelum koloni Inggris ‘menemukan’ tempat ini.
·
Di tahun 1320, Kekaisaran Mongol
mengirim misi perdagangannya ke sebuah tempat bernama Long Ya Men. Para
sejarawan meyakini bahwa Long Ya Men adalah Pelabuhan Keppel sekarang, yang
terletak di sisi selatan pulau Singapura.
·
Seorang penjelajah Cina bernama Wang
Dayuan pun pernah mengunjungi Singapura. Ia mendeskripsikan tentang sebuah kota
kecil bernama Dan Ma Xi (yang dalam bahasa Melayu disebut Tamasik) yang dihuni
oleh bangsa Melayu dan bangsa Cina.
·
Catatan sejarah lain mengenai Singapura
terdapat dalam kitab Nagarakertagama yang ditulis pada tahun 1365. Kitab ini
mendeskripsikan kota kecil yang sama seperti yang dijelaskan Wang Dayuan, hanya
saja nama kota tersebut dalam kitab ini adalah Temasek.
·
Temasek artinya kota di pinggir laut.
Dari catatan-catatan tersebut, disimpulkan bahwa Singapura sejak dahulu
merupakan kota pelabuhan yang penting dalam perdagangan antar-wilayah.
Meskipun catatan sejarah awal
Singapura masih belum dapat dipastikan keabsahannya, Kita yang pernah belajar
sejarah di sekolah pasti tahu bahwa Singapura dulunya pernah menjadi bagian
Kerajaan Sriwijaya. sebuah catatan dari bangsa Tionghoa pada abad ketiga
menyebutnya sebagai "Pu-luo-chung", atau "pulau di ujung
semenanjung" yakni ujung Selat Malaka. Kemudian, kota ini disebut sebagai Temasek
("Kota Laut"), alias Kota Laut karena kondisi geografisnya, ketika
pemukiman pertama didirikan pada tahun 1298-1299 sesudah masehi.
Pada abad ke-14, pulau kecil berlokasi strategis ini
mendapatkan julukan baru. Menurut legenda, Sang Nila Utama atau Sri Tri
Buana (seorang Raja
Sriwijaya) dari Palembang
(ibu kota kerajaan Sriwijaya), sedang berburu ketika ia melihat seekor hewan
yang tak pernah ia lihat sebelumnya. Saat berkunjung ke negeri baru
tersebut, ditemukannya seekor singa.
Menganggap ini pertanda yang bagus, beliau kemudian
mendirikan kota di mana hewan itu ditemukan, dan lantas
mengganti nama kota itu dengan Singapura, Kota Singa atau Singapura, yang diambil dari bahasa Sansekerta “simha”
(singa) dan “pura” (kota) yang berarti ‘Kota Singa’. Namun, studi ilmiah menunjukkan bahwa populasi singa
tidak pernah menghuni daratan Singapura. Kabar ini tidak bisa dibuktikan secara
akal sehat, karena sejak dahulu tidak ditemukan singa di Singapura, yang ada
hanyalah harimau-harimau yang bebas berkeliaran hingga awal abad ke-20. Diduga,
yang sebenarnya terlihat oleh Sang Nila Utama adalah harimau.
Pada tahun
1390-an, seorang pangeran dari Palembang yang bernama Parameswara diasingkan ke
Temasek setelah kerajaannya kalah dari Kerajaan Majapahit. Sepanjang abad
ke-14, Singapura menjadi titik pertempuran antara Kerajaang Siam dari Thailand
dan Kerajaan Majapahit dari Jawa. Kedua kerajaan besar tersebut bertempur demi
memperebutkan kekuasaan atas Selat Malaka.
Menurut catatan
Sejarah Melayu, Singapura akhirnya dikuasai oleh Kerajaan Majapahit. Kerajaan
tersebut berkuasa selama beberapa tahun hingga akhirnya dikalahkan oleh
Kesultanan Malaka. Di tangan Kesultanan Malaka, Singapura semakin memiliki
peran signifikan sebagai pelabuhan perdagangan yang penting di masanya.
Di tahun 1511,
tibalah orang-orang Eropa ke Selat Malaka. Bangsa Portugis menguasai Kesultanan
Malaka pada tahun-tahun tersebut, dan para laksamana Melayu diasingkan ke
Singapura. Mereka lantas membuat sebuah kota baru di Johor Lama. Mereka hidup
di sana sampai akhirnya Portugis meluluhlantakkan tempat tinggal mereka pada
tahun 1587.
Ø Stamford
Raffles & Negara Singapura Modern
Singapore modern didirikan pada abad 19 berkat politik,
perdagangan, dan seorang pria yang dikenal sebagai Sir Thomas Stamford Raffles. Stamford
Raffles adalah seseorang yang berperan dalam pembentukan sejarah negara
Singapura modern. Namanya hingga kini masih kita temui di sudut-sudut kota
Singapura. Thomas Stamford Raffles, seorang petinggi koloni Inggris yang
dilantik di Bengkulu, populer sebagai tokoh pendiri Singapura modern. Raffles, yang saat itu menjabat Letnan Gubernur Bencoolen
(sekarang Bengkulu) di Sumatera, mendarat di Singapore pada 29 Januari 1819.
Awal dekade
1800-an, ia menemukan sebuah desa nelayan milik Sultan Johor. Desa tersebut
merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Melayu. Runding punya runding, akhirnya
Sang Sultan memberikan lahan itu kepada East India Company pada
1824. Kontan, desa nelayan yang semula berbukit-bukit dan penuh pohon
buah itu berubah menjadi pusat bisnis internasional. Lokasinya yang strategis,
berada antara Samudra Hindia dan Laut Cina Selatan, menjadikan Singapura
sebagai sasaran empuk para saudagar kapal dari berbagai negara untuk berlabuh.
Ditambah
lagi, East India Company menjadikan Singapura sebagai pelabuhan
bebas yang peraturan pajaknya tidak serepot pelabuhan lain. Sukses komersial
ini membawa arus migrasi besar-besaran dari India, Asia Tenggara, dan Cina
(yang terbanyak) menuju Singapura. Hingga hari ini, keturunan dari para
pendatang inilah yang menjadikan Singapura sebagai kota penuh etnik.
Pada tahun 1822, Raffles mencanangkan Raffles
Town Plan yang juga dikenal sebagai Jackson Plan, untuk mengatasi masalah
ketidakteraturan yang makin parah di koloni. Daerah pemukiman etnis di pisahkan
menjadi empat wilayah. European Town yang dihuni oleh pedagang Eropa, Eurasia,
dan orang Asia yang kaya raya. Sedangkan etnis Tionghoa diletakkan di
Chinatown dan sisi tenggara Singapore River. Etnis India bermukim di Kampong
Chulia di utara Chinatown. Sedangkan Kampong Glam menampung warga Muslim, etnis
Melayu dan Arab yang bermigrasi ke Singapore. Singapura terus berkembang
sebagai pos perdagangan, dengan berdirinya beberapa bank utama, Asosiasi
Komersial, dan Chambers of Commerce. Pada
tahun 1924 Sebuah jalur lintasan yang menghubungkan bagian utara Singapore
dengan Johor Bahru dibuka.
Ø Singapura
Menjadi Pusat Militer Inggris
Pada
masa Perang Dunia I (1914 - 1918), Singapura dimanfaatkan menjadi pusat militer
Inggris. Namun, pada 1942, Jepang mengambilalih kota ini dari Inggris.
Kemakmuran Singapore mengalami pukulan besar selama Perang Dunia II, ketika
pulau ini diserang oleh Jepang pada 8 Desember 1941. Penjajah tiba dari utara,
mengacaukan para komandan militer Inggris yang mengira serangan laut akan
dilancarkan dari sisi selatan. Meskipun menang jumlah, pasukan Sekutu menyerah kepada Jepang pada Tahun Baru Imlek, 15 Februari 1942. Ini
merupakan tindakan menyerah terbesar dari pasukan Inggris dalam
catatan sejarah. Pulau ini, yang dulu
dielu-elukan sebagai "benteng yang tak tertembus", diganti namanya
menjadi Syonan-to (atau "Cahaya dari Pulau Selatan" dalam bahasa
Jepang).
Ketika
Jepang menyerah pada 1945, pulau ini diserahkan kepada
Pemerintahan Militer Inggris, yang tetap berkuasa hingga Negeri-Negeri Selat
yang terdiri atas Penang, Melaka, dan Singapore dibubarkan. Pada April 1946,
Singapore menjadi negara Koloni Kerajaan Inggris. Inggris mengubah bentuk
Singapura menjadi semacam koloni yang mandiri dan dipimpin oleh warga lokal
sendiri.
Pada
1959, bertumbuhnya jiwa nasionalisme mengarah pada pemerintahan mandiri dan
pemilihan umum pertama yang diadakan di Singapore. People’s Action Party (PAP)
memenangkan sebagian besar dari 43 kursi
dan Lee Kuan Yew menjadi perdana menteri pertama Singapore.
Pada 1963, Malaysia dibentuk, terdiri dari Federasi
Malaya, Singapore, Sarawak, dan Kalimantan Utara (sekarang Sabah). Singapura sempat bergabung dengan Federasi
Malaysia Gerakan itu
dimaksudkan untuk mendorong hubungan yang lebih dekat. Kerja sama ini
bersifat simbiosis mutualisme. Singapura yang mungil membutuhkan proteksi dari
Malaysia, sedangkan Malaysia sendiri ingin mencegah Singapura berubah menjadi
negara komunis karena kala itu para pemimpinnya berhaluan ‘kiri’. Malaysia juga
memindahkan sebagian penduduknya ke Singapura untuk ‘menyeimbangkan’ komposisi
penduduk yang mayoritas beretnik China. Namun, kongsi ini pecah. penyatuan Singapore dengan negara lainnya terbukti
gagal, dan kurang dari dua tahun kemudian, pada 9 Agustus 1965, Singapore
meninggalkan Malaysia untuk menjadi negara demokratis yang merdeka dan
berdaulat.
Sejak saat itu,
Singapura mendeklarasikan dirinya sebagai sebuah negara republik dengan
presiden pertama Inche Yusof bin Ishak. Sampai hari ini, Singapura terus
berkembang menjadi sebuah metropolitan
yang penuh kekayaan etnik dan penduduk yang sangat berfokus pada disiplin
pendidikan untuk meraih prestasi ekonomi dengan moto “Majulah Singapura!"

Ø Singapura pada
Masa Kini
Setelah
memperoleh kemerdekaannya dan menjadi salah satu negara persemakmuran Inggris,
Singapura berbenah dan berusaha menjalankan sistem pemerintahan yang baik serta
mengutamakan kesejahteraan rakyatnya. Di tahun 2000, beberapa permasalahan
sempat muncul di dalam negara ini. Misalnya saja pada awal tahun 2000-an,
Singapura dihebohkan dengan berbagai krisis. SARS mewabah dan terorisme menjadi
momok yang menakutkan.
Jaringan
terorisme di Singapura sudah ada sejak awal tahun 2000-an. Pada bulan Desember
2001, serangkaian rencana untuk meledakkan kantor-kantor kedutaan negara lain
di Singapura dan berbagai infrastruktur lainnya terbongkar. Adalah Jemaah
Islamiyah, kelompok terorisme yang merencanakan peledakan tersebut. Mereka
berencana untuk menghancurkan kantor kedutaan Amerika Serikat, Australia,
Inggris, dan Israel di Singapura. Rencananya ini tidak sempat terlaksana karena
para anggota Jamaah Islamiyah (sebanyak 36 orang) tertangkap dan segera
diamankan oleh kepolisian negara ini.
Kini, Singapura
menjadi salah satu negara paling maju di Asia Tenggara. Di bawah pimpinan
Presiden Tony Tan Keng Yam dan Perdana Menteri Lee Hsjen Loong, sejarah
negara Singapura sebagai negara maju dengan masyarakat modernnya yang hidup
sejahtera tengah diukir dengan baik.
Ø Kesejahteraan
Rakyat Singapura
Kesejahteraan masyarakat Singapura bisa
dilihat dari sifat penduduknya yang bersifat kosmopolitan, memiliki sistem
perekonomian yang tinggi dan komersil, serta mendapatkan keuntungan dari letak
geografis tempat yang strategis untuk bisa pergi ke mana saja. Bahkan pada
tahun 1819, sebuah pusat perdagangan di negeri tersebut telah dibangun sebagai
kota kecil yang mampu menarik berbagai pedagang dan imigran dari negara
tetangga seperti Indonesia, Malaysia, Tiongkok, dan India.
Para imigran dan pedagang dari negara
tetangga Singapura tersebut datang dengan tujuan untuk memiliki masa depan yang
lebih baik dan mendapatkan kesejahteraan yang serupa dengan masyarakat di
negara tersebut. oleh sebab itu, bahasa, adat istiadat, dan kekayaan sosial
budaya lainnya dimiliki oleh negara ini berkat perkawinan silang dan akulturasi
budaya yang ikut berpengaruh dalam memunculkan keragaman budaya di negara ini.
Pada abad ke-19, Singapura dianggap
sebagai negara paling kosmopolitan di antara negara Asia lainnya. Masyarakat
yang tinggal di negara ini kebanyakan adalah etnis Melayu, kemudian disusul
oleh etnis India, dan Eurasia. Negara ini kemudian mengadopsi satu bahasa yang
bisa digunakan oleh etnis yang tinggal di dalamnya. Empat bahasa resmi yang tercantum
dalam konstitusi Singapura adalah bahasa Inggris, Melayu, Tamil, dan Mandarin
dengan bahasa Nasional Melayu.
Hampir semua orang di Singapura bisa
menggunakan lebih dari satu bahasa sehingga komunikasi dapat berjalan dengan
lancar, begitu pula komunikasi dalam berbisnis. Oleh sebab itulah, banyak orang
Singapura yang bisa menguasai bidang manajemen bisnis dan ekonomi karena
kemahiran bahasa yang dipergunakannya.
Bahasa universal yang diajarkan di
negara ini adalah bahasa Inggris, karena mewakili bahasa universal di dunia
yang memang harus dimiliki oleh masyarakatnya. Namun, anak-anak di Singapura
tetap diajarkan bahasa ibu mereka agar tidak tercabut akar budayanya. Oleh
karena itu, terdapat istilah bahasa Singlish atau Singapura English yang
merujuk pada campuran penggunaan bahasa Inggris dengan bahasa ibu dari
masyarakat Singapura.
Selain dilihat
dari penggunaan bahasa dan budaya yang beragam, serta tingkat perekonomian yang
mumpuni, kesejahteraan masyarakat Singapura juga bisa dilihat dari hubungan
antara pemerintahan dengan hukum yang berlaku. Semua pelanggaran akan
ditindaklanjuti sesuai dengan hukum yang berlaku sehingga suasana negara pun
lebh aman dan damai.
Pemerintah Singapura telah memastikan
kesejahteraan masyarakatnya, baik dari segi ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.
Mengenai warga Miskin Perdana Menteri Singapura Lee Hsien
Loong menjelaskan mengenai kondisi masyarakat miskin di negerinya, Bahwa
"Orang miskin di Singapura tetap lebih beruntung dibandingkan dengan
negara lain, sekalipun Amerika Serikat," ujarnya. Pemerintah menjanjikan
bantuan perumahaan bagi keluarga yang berpendapatan rendah. Anggaran perumahan
ia ajukan secara khusus di parlemen. Sebanyak 80 persen penduduk Singapura
menghuni perumahan rakyat yang dibangun pemerintah.
Mayoritas orang yang menghuni perumahan
rakyat juga memiliki apartemen. Jaminan yang didapat oleh orang miskin
Singapura merupakan bukti keseriusan pemerintah untuk negara yang menjadi pusat
ekonomi Asia itu. Pemerintah berhasil menekan laju kemiskinan di titik terendah.
CEO Relawan Nasional Singapura, Laurence Lien, menggambarkan tempat tinggal
masyarakat miskin Singapura. "Memang benar, di sini tidak tergambar wajah
kemiskinan," ujarnya.
Ia menambahkan, kondisi pemukiman rakyat miskin tidak mengerikan seperti gambaran perkampungan kumuh yang ada di negara-negara lain.
Ia menambahkan, kondisi pemukiman rakyat miskin tidak mengerikan seperti gambaran perkampungan kumuh yang ada di negara-negara lain.
Selain itu, bantuan juga tersedia dalam
bentuk pelayanan sosial, baik bagi individu maupun keluarga miskin yang rentan
terhadap penyakit. Mereka yang membutuhkan dapat mengajukan permohonan untuk memperoleh
bantuan kesehatan.
Data 2011 menunjukkan Singapura memiliki jumlah penduduk 4,8 juta jiwa. Pendapatan nasional per kapitanya US$ 41.430 atau setara dengan Rp 373 juta. Sedangkan tingkat pengangguran negara ini adalah 2 persen.
Data 2011 menunjukkan Singapura memiliki jumlah penduduk 4,8 juta jiwa. Pendapatan nasional per kapitanya US$ 41.430 atau setara dengan Rp 373 juta. Sedangkan tingkat pengangguran negara ini adalah 2 persen.
Ø Keamanan
Meskipun berstatus kota metropolitan,
Singapura terkenal aman buat warga lokal maupun asing. Singapura terkenal dengan keamanannya, sehingga tidak
perlu was-was untuk berjalan-jalan mengelilingi kota. Tingkat kriminalitas yang
rendah, politik yang stabil dan masyarakat yang damai. Dimana kita dapat berjalan sendirian di tengah
malam menyusuri trotoar kota tanpa
harus khawatir akan tindak kriminal. Bahkan para wanita pun bisa merasa aman
berjalan sendirian di malam hari tanpa khawatir ada orang iseng yang
mengganggu.
Padahal, tidak ada polisi maupun petugas keamanan yang lalu lalang di jalanan. Hampir semua gedung, stasiun MRT (Mass Rapid Transport) dan tempat umum lainnya selalu dipasang monitor yang banyak dan bertuliskan “This building is monitored by CCTV 24 hours”. Pemerintah Singapura sangat memperhatikan keamanan kotanya dengan meningkatkan kewaspadaan penjagaan di tempat-tempat rawan kejahatan. keamanan. Anda sulit mendapatkan tingkat keamanan yang sama di tempat lain. Maka tidak heran jika Singapura merupakan kota paling aman kedua di seluruh dunia setelah Tokyo (Jepang) menurut Indeks Keamanan the Economist 2015. Selain aman secara fisik, di Singapura juga warganya merasa aman secara psikologis. Hal ini disebabkan oleh pegawai pemerintah setempat yang sangat mengutamakan warganya. Singapura tidak hanya aman, namun juga bersih sehingga Singapura bebas dari penyakit seperti kolera dan malaria.
Padahal, tidak ada polisi maupun petugas keamanan yang lalu lalang di jalanan. Hampir semua gedung, stasiun MRT (Mass Rapid Transport) dan tempat umum lainnya selalu dipasang monitor yang banyak dan bertuliskan “This building is monitored by CCTV 24 hours”. Pemerintah Singapura sangat memperhatikan keamanan kotanya dengan meningkatkan kewaspadaan penjagaan di tempat-tempat rawan kejahatan. keamanan. Anda sulit mendapatkan tingkat keamanan yang sama di tempat lain. Maka tidak heran jika Singapura merupakan kota paling aman kedua di seluruh dunia setelah Tokyo (Jepang) menurut Indeks Keamanan the Economist 2015. Selain aman secara fisik, di Singapura juga warganya merasa aman secara psikologis. Hal ini disebabkan oleh pegawai pemerintah setempat yang sangat mengutamakan warganya. Singapura tidak hanya aman, namun juga bersih sehingga Singapura bebas dari penyakit seperti kolera dan malaria.
Ø Ekonomi
Singapura
adalah salah satu dari pusat perekonomian besar di Asia Tenggara. Produk
domestik bruto (PDB) Singapura adalah S$243 miliar (2007) dan pendapatan per
kapita tahunannya hampir S$53.000.1 Sebagai negara Singapura adalah salah satu
industri yang baru, angka pengangguran di Singapura termasuk rendah (3,1
persen) dan tingkat pertumbuhannya tinggi (7,7 persen). Hanya sekitar dari
pusat perekonomian besar 17 persen dari jumlah penduduk yang bekerja di pabrik,
sedangkan 12,4 di Asia Tenggara.
Persen
lainnya bergerak di bisnis jasa. Sebagian besar penduduknya adalah pekerja
kerah putih, hal ini menunjukkan kedewasaan perekonomian yang serius dalam
memberikan pelayanan. Singapura telah
diakui sebagai salah satu pusat keuangan internasional dan mempekerjakan
sekitar 6,1 persen penduduknya di sektor keuangan.
Kontributor
utama perekonomian Singapura adalah pariwisata.
Singapura juga dikenal sebagai pusat transit
untuk perjalanan antara Asia Timur, Oseania, Eropa, Afrika, serta Timur Tengah.
Lebih dari 10 juta wisatawan datang ke Singapura setiap tahunnya, di samping jauh lebih banyak yang menggunakan Singapura
sebagai tempat transit.
Ø Pendidikan
Ada
beberapa aliran filsafat pendidikan yang mempengaruhi filsafat pendidikan
Singapura sampai saat ini, di antaranya adalah sebagai berikut.
·
Filsafat
Analitik, yang menganalisis serta menguraikan istilah-istilah dan konsep-konsep
pendidikan seperti pengajaran (teaching), kemampuan (ability),
pendidikan (educations) dan sebagainya, serta mengecam dan
mengklarifikasi berbagai slogan pendidikan seperti: “Ajarilah anak-anak dan
bukan mata pelajaran” (teach children, not subjects). Jadi alat-alat
yang digunakan dalam filsafat analitik adalah logika dan linguistik serta
teknik-teknik analisis.
·
Filsafat
Progresivisme, tokoh dalam pemikiran ini adalah John Dawey. Dalam teori ini
beliau berpendapat bahwa pendidikan bukan sekedar mentransfer pengetahuan
kepada anak,melainkan kemampuan dan keterampilan berpikir dengan memberikan
rangsangan yang tepat. Aliran ini juga menyatakan bahwa sekolah adalah institusi
sosial dan pendidikan sendiri adalah proses sosial. Sehingga pendidikan adalah
proses kehidupan (process of living), bukan persiapan untuk massa depan.
Pendidikan adalah proses kehidupan sendiri dan mandiri, maka kebutuhan
individual anak didik harus lebih diutamakan, bukan subject-oriented.
·
Filsafat
Eksistensialisme, dalam pemikiran ini menyatakan bahwa yang menjadi tujuan
utama pendidikan bukan agar anak didik dibantu mempelajari bagaimana
menanggulangi masalah-masalah eksistensial mereka,melainkan agar dapat
mengalami secara penuh eksisitensi mereka. Para pendidikan eksitensialis akan
mengukur hasil pendidikan bukan semata-mata pada apa yang telah dipelajari dan
diketahui oleh peserta didik, tetapi yang lebih penting ialah apa yang mampu mereka
ketahui dan alami, Para pendidik eksitensialis menolak pendidikan dengan
sisitem indoktrinasi.
·
Filsafat
Rekontruksionalisme, dalam pemikiran ini para pendidik rekontruksionalis
melihat bahwa pendidikan dan reformasi sosial itu sesungguhnya sama. Mereka
memandang kurikulum sebagai “problem centered”. Pendidikan pun harus
menjawab pertanyaan George S. Count: “Beranikah sekolah-sekolah membangun suatu
orde sosial yang baru?”.
Ada pandangan yang
berbeda-beda dalam memahami konteks filsafat Pendidikan di Singapura. Secara
umum pandangan filsafat pendidikan Singapura lebih menekankan pada disiplin
ilmu pendidikan yang bersifat metadisipliner, dalam arti bersangkut paut dengan
konsep-konsep, ide-ide serta metode-metode dalam disiplin ilmu dalam dunia pendidikan.
Pemerintah Singapura meyakini bahwa pendidikan mempunyai tujuan untuk membantu
generasi muda menjadi manusia haruslah menyangkut semua segi kehidupan manusia.
Itu berarti bahwa segi kehidupan seperti spritualistas, moralitas,
sosialitas,rasa dan rasionalitas,semuanya perlu mendapatkan porsi dalam proses
pendidikan generasi muda. Pendidikan bukan hanya menekankan segi pengetahuan
saja (kognitif), tetapi juga harus menekankan segi emosi, rohani, hidup
bersama,dan lain-lain. Jadi pendidikan yang hanya menekankan pada pengetahuan
nilai tidak akan membentuk peserta didik secara utuh.
Pendidikan di Singapura
sangat menyesuaikan dengan perkembangan anak . Artinya
bahwa dalam massa-massa tahap perkembangan peserta didik, dia selalu mengalami
proses pembentukan psikologi dari tahap ke tahap, sehingga setiap psikologi
pribadi peserta didik tidak akan selalu sama. Sehingga tidak seharusnya peserta
didik dari 3-7 tahun dihadapkan kepada pelajaran yang serba keras, matematika
misalnya. Karena hal ini akan mempengaruhi pola pikir mereka, yang seharusnya
masih dalam usia bermain dihadapkan pada proses pendidikan yang serba berat
sehingga pada tahap mereka masuk dalam proses pendidikan menenggah dan atas
mereka muda cepat bosan serta tidak mau berlama-lama di dalam kelas..
Sistem
Pendidikan Singapura yang terdiri dari :
- Pendidikan Pra Sekolah
- Sekolah Dasar
- Sekolah Lanjutan
- Akademi/Pra-Universitas
- Politeknik
- Institut Pendidikan Teknik
- Universitas
Institusi Kesenian Swasta - Sekolah Sistem Luar Negeri/Sekolah Internasional
- Perbandingan Sistem Pendidikan dengan Negara Lain
- Departemen Pendidikan Singapura (Ministry of Education) lebih banyak bekerja dan memberi perhatian besar pada pengembangan pendidikan ketimbang memanfaatkan pendidikan sebagai sumber rezeki bagi oknum atau pegawai-pegawai departemen itu. Dari sekolah dasar hingga universitas, misalnya, siswa sudah dipantau dan diarahkan untuk mendapatkan pendidikan yang cocok untuknya. Jadi, tidak semua warga layak atau bebas masuk universitas di Singapura. Bagi mereka yang tidak layak masuk universitas di Singapura, memang bebas memilih kuliah di luar negeri sesuai dengan kemampuan orangtua, tetapi tidak bebas masuk universitas di Singapura jika tidak melewati tes tertentu.
-
Dengan pendapatan per kapita lebih dari 24.000 dollar AS per tahun, Singapura termasuk paling kaya di dunia. Namun, Singapura tidak menyamaratakan bahwa semua warga pasti mampu. Biaya sekolah di Singapura relatif murah. Yang diperlukan adalah biaya di luar uang sekolah seperti penunjang kelancaran sekolah, transportasi, buku-buku, dan lainnya. Untuk keluarga yang tidak mampu, pemerintah menyediakan beasiswa jika perlu. Itu disediakan untuk memastikan bahwa kemiskinan bukan hambatan untuk mengenyam pendidikan.Ruang kelas, perpustakaan, kantin sekolah, dan tempat bersantai juga tersedia. Akses internet untuk membuat murid memiliki akses yang mudah mendapatkan informasi. Di Singapura sistem pendidikan secara umum berorientasi pada pengembangan sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan, dalam upaya memenuhi dunia kerja yang terampil dan berpendidikan. Selain itu juga berorientasi agar terdapat keseimbangan dari segi moral dan kultur dalam menghadapi perubahan dan kemajuan yang terjadi. Silabus pengajaran dasar dan menengah dikontrol secara nasional oleh Curriculum Planning & Development Division, Ministry of Education. Lembaga ini berwenang dalam menentukan tiga hal dasar yang menyangkut keterampilan berpikir, teknologi informasi, dan pendidikan nasional.
Ø Kependudukan
dan Kebijakan Luar Negeri
Masalah
kependedukan semakin menjadi perhatian serius Singapura. Sebagai negara kecil
dengan luas hanya 700 kilometer persegi dan berpenduduk 5,18 juta jiwa,
perekonomian Singapura mulai booming pasca tahun 1965. Singapura bahkan menjadi
Macan Asia. Namun setelah mengalami pertumbuhan pesat, Singapura kini mulai
menghadapi kemerosotan akibat masalah kependudukan.
Pertumbuhan penduduk Singapura
mengalami level terendahnya selama sembilan tahun terakhir akibat kebijakan
pengetatan penerimaan pekerja asing. Demikian angka statistik yang dirilis
pemerintah, Kamis (26/9/2013). Data yang dirilis Divisi Bakat dan Populasi
Nasional (NPTD) menunjukkan, total populasi negeri kota itu tumbuh 1,6 persen
menjadi 5,4 juta, yang merupakan level pertumbuhan terlambat sejak 2004.
"Terjadi perlambatan pertumbuhan pekerja asing terkait kebijakan
pengetatan penerimaan pekerja asing dan melemahnya kondisi ekonomi,"
demikian NPTD.
Hampir 29 persen populasi
Singapura terdiri atas "nonpenduduk", yaitu mereka yang bekerja,
belajar, dan tinggal di Singapura, tetapi tidak mendapatkan status penduduk
tetap. Perlambatan pertumbuhan penduduk ini tak lepas dari kebijakan pengetatan
penerimaan pekerja asing. Kebijakan ini diambil setelah warga Singapura
menuding warga asing mengambil lahan pekerjaan, perumahan, sekolah, dan ruang
dalam transportasi publik. Keluhan warga Singapura terhadap para pendatang ini
tergambar dalam Pemilihan Umum 2011, saat partai berkuasa meraih persentase
suara terendah setelah 50 tahun berkuasa.
Kementerian Tenaga Kerja
Singapura mengumumkan peraturan baru terkait perekrutan pekerja terampil asal
luar negeri. Aturan baru itu menyebut semua perusahaan Singapura, mulai Agustus
2014, harus menunjukkan bukti bahwa mereka sudah merekrut tenaga lokal sebelum
beralih ke tenaga kerja asing. Dalam data yang dirilis NPTD juga terlihat bahwa
pertumbuhan warga negara Singapura juga sangat "seret". Pertambahan
warga negara asli negeri itu hanya mencapai level 0,9 persen. Persentase itu
membuat negeri itu memiliki "hanya" 3,31 juta warga negara, dengan
sekitar 11,7 persen berusia di atas 65 tahun. Sementara itu angka kelahiran
pada tahun 2012 tercatat pada level 1,29. Angka itu naik dibandingkan dengan
pada tahun 2011 yang tercatat pada level 1,20. Namun, angka itu masih jauh dari
level aman, yaitu 2,10 yang diperlukan Singapura agar populasi negeri itu bisa
secara alami berganti.
Kebijakan luar negeri
Dalam alam pikir para pengambil
keputusan luar negeri singapura selalu mempertimbangkan kesatuan wilayah,
stabilitas politik domestik, dan pertumbuhan ekonomi. Karena sebagai negara
kecil yang rentan dalam banyak hal, bisa jadi malah akan menghancurkan
eksistensi Singapura sendiri.
Dalam bidang pertahanan, kebijakan
pertahan Singapura bertujuan untuk menjamin negeri itu menikmati perdamaian dan
stabilitas dan melindungi kedaulatan dan keutuhan wilayah negeri itu, Untuk mencapain
tujuan tersebut, terdapat dua kunci pendorong yang perlu dilaksanakan. Yaitu
pertama memperkuat dialog, membangun kepercayaan dan kerjasama di kawasan dan
sekitarnya, kedua memperkuat pertahan total.
Disamping dua pilar tersebut,
Singapura mengedepankan pula pemdekatan 4D sebagai bagian dari kebijakan
Nasional secara global. Meliputi Defense, diplomacy, deterrence dan development
yang mana melalui pendekatan tersebut Singapura berupaya mempertahankan
eksistensinya di dalam atmosfer Internasional yang dinamis dan tidak selalu
bersahabat.
Ø Analisis Berdasarkan Teori
kedaulatan
Berdasarkan Analisi teori kedaulatan
Menurut saya Singapura cenderung menganut
teori Kedaulatan Hukum. Dimana kondisi pemerintahan yang serba seragam dan
tingkat kedisiplinan di negara yang sangat tinggi. Dengan kondisi tersebut yang
bisa kita lihat dari negara Singapura terdapat keteraturan dalam segala sektor
dan membuat negara berkembang secara cepat dan teratur, yang dapat dibuktikan
dalam berbagai bidang seperti pendidikan, keamanan, perekonomian, dll yang
berjalan dengan baik dan stabil.
Menurut pandangan saya setiap teori kedaulatan itu memiliki kelebihan dan kekurangan, negara yang maju dan beradap menurut saya tidak bisa 100% mengacu pada satu kedaulatan saja, dimana setiap teori kedaulatn selain memiliki kelebihan juga memiliki kekurangan yang mana antar teori kedautan bisa saja memiliki hubungan timbal balik yang dapat saling melengkapi satu sama lain.
Berdasarkan teori Tripartit Aristoteles dan Plato
Namun disisi lain, teori
kedaulatan yang tampak menjanjikan dan cukup ideal memiliki kelemahan salah
satu kelemahan terbesarnya adalah pemerintahan yang cenderung pro-mayoritas dan
hukum menjadi represif, khususnya bagi kaum minoritas. Teori kedaulatan hukum
cenderung menyeragamkan semua pola pikir masyarakatnya pada suatu norma
tertentu. Yaitu norma – norma masyarakat mayoritas negara itu, dimana
penyeragaman ini dapat mematikan daya kreatifitas suatu negara, dan Menyebabkan
"gap" (perbedaan) yang signifikan antara kaum minoritas dan
mayoritas. Hukum menjadi satu satunya yang menjadi sumber kekuatan, dan semua
elemen-elemen negara harus tunduk pada hukum, termasuk masyarakatnya yang tidak
tunduk pada hukum akan dikenakan hukuman. Di Singapura, seseorang bisa dipidana lantaran berita
yang tidak benar dan penghinaan. Contohnya saja Amos Yee Pang Sang, remaja
berumur 16 tahun yang terancam dipenjara selama tiga tahun lantaran membuat
video yang menghina almarhum Lee Kuan Yew Maret 2015 lalu.
Dalam kedaulatan hukum, menurut
pandangan saya Kebebasan berekspresi pun juga dibatasi. Terdapat beberapa kasus juga yang berakhir
ke meja hijau lantaran tuduhan korupsi. Contohnya saja kasus blogger Roy Ngerng
yang dibawa ke meja hijau lantaran menulis soal penyalahgunaan dana pensiun
(Central Provident Fund/CPF) oleh Perdana Menteri Lee Hsien Loong pada 2014. Dia berakhir dengan dipecat dan harus membayar denda
sebesar SGD 6.000. Kebanyakan penganut dari teori kedaulan hukum ini adalah
negara negara yang eskalasi ekonominya cukup cepat dan ya singapura ini
contohnya.Menurut pandangan saya setiap teori kedaulatan itu memiliki kelebihan dan kekurangan, negara yang maju dan beradap menurut saya tidak bisa 100% mengacu pada satu kedaulatan saja, dimana setiap teori kedaulatn selain memiliki kelebihan juga memiliki kekurangan yang mana antar teori kedautan bisa saja memiliki hubungan timbal balik yang dapat saling melengkapi satu sama lain.
Berdasarkan teori Tripartit Aristoteles dan Plato
Dalam membahas bentuk atau
klasifikasi negara selalu disandingkan dengan tipe pemerintahan. Nah sebelum langsung membahas tentang negara Singapura
maka kita harus tau dulu apa itu Tree patite classification of state ?
Tree patite classification of state Yaitu aliran yang mengaitkan organisasi negara
dengan tipe pemerintahan, sehingga bentuk negara bercampur dengan bentuk
pemerintahan. Berdasarkan Ajaran klasik, Bentuk pemerintahan dapat dibedakan
menjadi 3(tiga) golongan yaitu : Monarkhi, Aristokrasi dan Demokrasi.
Pembagian
diatas berdasarkan kriteria jumlah orang yang memegang kekuasaan pemerintahan
negara. Pembagian bentuk pemerintahan menjadi tiga golongan tersebut, pertama
kali berasal dari Herodotus yang kemudian dilanjutkan dan dikembangkan oleh Plato,
Aristoteles dan Polybios.
Nah, Negara
Singapura adalah Sebuah Republik Parlementer dengan model atau sistem
pemerintahan parlementer Westminder
(Unikameral). Bentuk negara Singapura adalah Parlementer demokratis
perwakilan republik. Kepala Negara adalah Presiden. Pemerintahan dijalankan
kabinet yang di pimpin oleh Perdana menteri sebagai kepala Pemerintahan. Kalau
kita perhatikan menurut saya Sistem pemerintahan di Singapura mirip dengan
Inggris. Yang mana Presiden ibaratkan ratu Inggris yang hanya sebagai jabatan
seremonial (Formalitas). Namun, Presiden diberi hak Veto tahun 1991 sebagai
pemegang keputusan kunci di Singapura. Seperti pemakaian cadangan nasional dan
penunjukan jabatan yudisial. Eksekutif di pegang oleh kabinet yang dipimpin
Oleh perdana menteri sebagai kepala pemerintahan. Singapura menjalankan sistem multi partai. Kekuasaan Eksekutif dilaksanakan oleh kabinet, dan kabinet memiliki kewenangan mengendalikan pemerintahandan bertanggung jawab secara kolektif kepada parlemen. Legislasi pemerintah di pegang oleh parlemen. Seperti yang telah kita ketahui kebanyakan negara di dunia saat ini, terdapat tiga cabang terpisah dari kekuasaan pemerintahan yaitu Legislatif, Eksekutif, dan Yudikatif. Namun, hal tersebut tidak berarti bahwa ada pemisahan kekuasaan di Singapura.
TERIMAKASIH atas kunjungannya ...!! Semoga Bermanfaat dan saya tau artikel ini jauh dari kata Sempurna oleh karena itu mohon kritik dan saranya.... :-) Wassalamualaikum Wr. Wb.
TERIMAKASIH atas kunjungannya ...!! Semoga Bermanfaat dan saya tau artikel ini jauh dari kata Sempurna oleh karena itu mohon kritik dan saranya.... :-) Wassalamualaikum Wr. Wb.
makasih mbak infonya..,, sangat bermanfaat!
BalasHapusTerimakasih...
BalasHapusInfo yang anda berikan cukup membantu untuk menjadi referensi dalam pengerjaan tugas mengenai negara tersebut
BalasHapusTerimakasih semoga bermanfaat
BalasHapusmenurut anda faktor apa yang memicu kekalahan kerajaan majapait dengan kesultanan malaka???ats jawabnya terimakasih.
BalasHapusMenurut saya faktor yang menyebabkan kekalahan kerajaan Majapahit adalah kelemahan dan kemunduran kerajaan itu sendiri, Seiring semakin maju dan berkembangnya kesultanan malaka sendiri. Dimana kalau kita menengok kebelakang Kesultanan malaka sendiri didirikan melalui dua kali kekalahan dalam perang yang dialami oleh pendirinya Parameswara terhadap Majapahit. Melihat kerajaanya hancur begitu saja, akhirnya Parameswara memutuskan melarikan diri dan mencari daerah sebagai harapan baru untuk kedua kalinya. Setelah mencari-cari akhirnya Parameswara memutuskan untuk mendirikan sebuah kerajaan di daerah Semenanjung Malaya, yang kerajaan ini kemudian dikenal sebagai Kerajaan Malaka. Dengan semangat baru Parameswara kemudian berupaya untuk mengembangkan kerajaanya dengan membangun sebuah pelabuhan sebagai pusat perdagangan mengingat lokasi Kerajaan Malaka berada di lokasi yang strategis. Pembangunan pelabuhan inilah kemudian yang menjadi faktor utama kejayaan kerajaan Malaka. Selain itu Belajar dari kesalahan lamanya, Parameswara (Iskandar Syah) kemudian berupaya untuk melindungi kerajaan barunya dengan cara meminta perlindungan dari bangsa besar lainya. Salah satu langkah yang ia ambil adalah, membina relasi dengan Tiongkok. Hubungan antara Tiongkok dan Malaka kemudian semakin erat dan menyebabkan Malaka mendapat perlindungan dari Tiongkok untuk menangkal serangan dari bangsa lain.
HapusBagus" dAn trimakasih
BalasHapusNilai artikel: 90
BalasHapusNilai diskusi: 70