All ABOUT SINGAPURA



Assalamualaikum Wr.Wb.
Halo teman Selamat datang di blog saya dan selamat membaca. Disini saya akan mengulas mengenai  Segala Sesuatu tentang Negara Singapura baik dari Sejarah negaranya, Kesejahteraan rakyat, Pendidikan, keamanan, Kependudukan sampai Kebijakan luar negeri. Disini juga saya sertakan analisis berdasarkan teori kedaulatan dan teori Tripartit Aristoteles dan Plato. Artikel ini dibuat juga untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Negara.

SINGAPURA
Ø  Sejarah Negara Singapura Kuno
Minimnya sisa-sisa arkeologis menyulitkan peneliti untuk mengetahui sepak terjang Singapura sejak Kerajaan Sriwijaya runtuh hingga koloni Inggris datang sekitar 1800-an. Sejumlah prasasti pernah ditemukan, namun dihancurkan oleh pihak Inggris. Kopian abjad dari prasati tersebut hingga kini belum berhasil diterjemahkan karena bahasanya yang misterius. Namun, meski aksara itu tidak dapat dikenali, prasati tersebut menunjukkan Singapura telah lama menjadi pusat administrasi yang sibuk, jauh sebelum koloni Inggris ‘menemukan’ tempat ini.
·         Di tahun 1320, Kekaisaran Mongol mengirim misi perdagangannya ke sebuah tempat bernama Long Ya Men. Para sejarawan meyakini bahwa Long Ya Men adalah Pelabuhan Keppel sekarang, yang terletak di sisi selatan pulau Singapura.
·         Seorang penjelajah Cina bernama Wang Dayuan pun pernah mengunjungi Singapura. Ia mendeskripsikan tentang sebuah kota kecil bernama Dan Ma Xi (yang dalam bahasa Melayu disebut Tamasik) yang dihuni oleh bangsa Melayu dan bangsa Cina.
·         Catatan sejarah lain mengenai Singapura terdapat dalam kitab Nagarakertagama yang ditulis pada tahun 1365. Kitab ini mendeskripsikan kota kecil yang sama seperti yang dijelaskan Wang Dayuan, hanya saja nama kota tersebut dalam kitab ini adalah Temasek.
·         Temasek artinya kota di pinggir laut. Dari catatan-catatan tersebut, disimpulkan bahwa Singapura sejak dahulu merupakan kota pelabuhan yang penting dalam perdagangan antar-wilayah.

Meskipun catatan sejarah awal Singapura masih belum dapat dipastikan keabsahannya, Kita yang pernah belajar sejarah di sekolah pasti tahu bahwa Singapura dulunya pernah menjadi bagian Kerajaan Sriwijaya. sebuah catatan dari bangsa Tionghoa pada abad ketiga menyebutnya sebagai "Pu-luo-chung", atau "pulau di ujung semenanjung" yakni ujung Selat Malaka. Kemudian, kota ini disebut sebagai Temasek ("Kota Laut"), alias Kota Laut karena kondisi geografisnya, ketika pemukiman pertama didirikan pada tahun 1298-1299 sesudah masehi.
Pada abad ke-14, pulau kecil berlokasi strategis ini mendapatkan julukan baru. Menurut legenda, Sang Nila Utama atau Sri Tri Buana (seorang Raja Sriwijaya) dari Palembang (ibu kota kerajaan Sriwijaya), sedang berburu ketika ia melihat seekor hewan yang tak pernah ia lihat sebelumnya. Saat berkunjung ke negeri baru tersebut, ditemukannya seekor singa.
Menganggap ini pertanda yang bagus, beliau kemudian mendirikan kota di mana hewan itu ditemukan, dan lantas mengganti nama kota itu dengan Singapura, Kota Singa atau Singapura, yang diambil dari bahasa Sansekerta “simha” (singa) dan “pura” (kota) yang berarti ‘Kota Singa’. Namun, studi ilmiah menunjukkan bahwa populasi singa tidak pernah menghuni daratan Singapura. Kabar ini tidak bisa dibuktikan secara akal sehat, karena sejak dahulu tidak ditemukan singa di Singapura, yang ada hanyalah harimau-harimau yang bebas berkeliaran hingga awal abad ke-20. Diduga, yang sebenarnya terlihat oleh Sang Nila Utama adalah harimau.
Pada tahun 1390-an, seorang pangeran dari Palembang yang bernama Parameswara diasingkan ke Temasek setelah kerajaannya kalah dari Kerajaan Majapahit. Sepanjang abad ke-14, Singapura menjadi titik pertempuran antara Kerajaang Siam dari Thailand dan Kerajaan Majapahit dari Jawa. Kedua kerajaan besar tersebut bertempur demi memperebutkan kekuasaan atas Selat Malaka.
Menurut catatan Sejarah Melayu, Singapura akhirnya dikuasai oleh Kerajaan Majapahit. Kerajaan tersebut berkuasa selama beberapa tahun hingga akhirnya dikalahkan oleh Kesultanan Malaka. Di tangan Kesultanan Malaka, Singapura semakin memiliki peran signifikan sebagai pelabuhan perdagangan yang penting di masanya.
Di tahun 1511, tibalah orang-orang Eropa ke Selat Malaka. Bangsa Portugis menguasai Kesultanan Malaka pada tahun-tahun tersebut, dan para laksamana Melayu diasingkan ke Singapura. Mereka lantas membuat sebuah kota baru di Johor Lama. Mereka hidup di sana sampai akhirnya Portugis meluluhlantakkan tempat tinggal mereka pada tahun 1587.
Ø  Stamford Raffles & Negara Singapura Modern
Singapore modern didirikan pada abad 19 berkat politik, perdagangan, dan seorang pria yang dikenal sebagai Sir Thomas Stamford Raffles. Stamford Raffles adalah seseorang yang berperan dalam pembentukan sejarah negara Singapura modern. Namanya hingga kini masih kita temui di sudut-sudut kota Singapura. Thomas Stamford Raffles, seorang petinggi koloni Inggris yang dilantik di Bengkulu, populer sebagai tokoh pendiri Singapura modern. Raffles, yang saat itu menjabat Letnan Gubernur Bencoolen (sekarang Bengkulu) di Sumatera, mendarat di Singapore pada 29 Januari 1819.
Awal dekade 1800-an, ia menemukan sebuah desa nelayan milik Sultan Johor. Desa tersebut merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Melayu. Runding punya runding, akhirnya Sang Sultan memberikan lahan itu kepada East India Company pada 1824.  Kontan, desa nelayan  yang semula berbukit-bukit dan penuh pohon buah itu berubah menjadi pusat bisnis internasional. Lokasinya yang strategis, berada antara Samudra Hindia dan Laut Cina Selatan, menjadikan Singapura sebagai sasaran empuk para saudagar kapal dari berbagai negara untuk berlabuh.
Ditambah lagi, East India Company menjadikan Singapura sebagai pelabuhan bebas yang peraturan pajaknya tidak serepot pelabuhan lain. Sukses komersial ini membawa arus migrasi besar-besaran dari India, Asia Tenggara, dan Cina (yang terbanyak) menuju Singapura. Hingga hari ini, keturunan dari para pendatang inilah yang menjadikan Singapura sebagai kota penuh etnik.
 Pada tahun 1822, Raffles mencanangkan Raffles Town Plan yang juga dikenal sebagai Jackson Plan, untuk mengatasi masalah ketidakteraturan yang makin parah di koloni. Daerah pemukiman etnis di pisahkan menjadi empat wilayah. European Town yang dihuni oleh pedagang Eropa, Eurasia, dan  orang Asia yang kaya raya.  Sedangkan etnis Tionghoa diletakkan di Chinatown dan sisi tenggara Singapore River. Etnis India bermukim di Kampong Chulia di utara Chinatown. Sedangkan Kampong Glam menampung warga Muslim, etnis Melayu dan Arab yang bermigrasi ke Singapore. Singapura terus berkembang sebagai pos perdagangan, dengan berdirinya beberapa bank utama, Asosiasi Komersial, dan Chambers of Commerce.  Pada tahun 1924 Sebuah jalur lintasan yang menghubungkan bagian utara Singapore dengan Johor Bahru dibuka.
Ø  Singapura Menjadi Pusat Militer Inggris

Pada masa Perang Dunia I (1914 - 1918), Singapura dimanfaatkan menjadi pusat militer Inggris. Namun, pada 1942, Jepang mengambilalih kota ini dari Inggris. Kemakmuran Singapore mengalami pukulan besar selama Perang Dunia II, ketika pulau ini diserang oleh Jepang pada 8 Desember 1941. Penjajah tiba dari utara, mengacaukan para komandan militer Inggris yang mengira serangan laut akan dilancarkan dari sisi selatan. Meskipun menang jumlah, pasukan Sekutu  menyerah kepada Jepang pada Tahun Baru Imlek, 15 Februari 1942. Ini merupakan  tindakan  menyerah terbesar dari pasukan Inggris dalam catatan  sejarah. Pulau ini, yang dulu dielu-elukan sebagai "benteng yang tak tertembus", diganti namanya menjadi Syonan-to (atau "Cahaya dari Pulau Selatan" dalam bahasa Jepang).
Ketika Jepang  menyerah  pada 1945, pulau ini diserahkan kepada Pemerintahan Militer Inggris, yang tetap berkuasa hingga Negeri-Negeri Selat yang terdiri atas Penang, Melaka, dan Singapore dibubarkan. Pada April 1946, Singapore menjadi negara Koloni Kerajaan Inggris. Inggris mengubah bentuk Singapura menjadi semacam koloni yang mandiri dan dipimpin oleh warga lokal sendiri.
Pada 1959, bertumbuhnya jiwa nasionalisme mengarah pada pemerintahan mandiri dan pemilihan umum pertama yang diadakan di Singapore. People’s Action Party (PAP) memenangkan  sebagian besar dari 43 kursi dan Lee Kuan Yew menjadi perdana menteri pertama Singapore.
Pada 1963, Malaysia dibentuk, terdiri dari Federasi Malaya, Singapore, Sarawak, dan Kalimantan Utara (sekarang Sabah).  Singapura sempat bergabung dengan Federasi Malaysia Gerakan itu dimaksudkan  untuk mendorong  hubungan yang lebih dekat. Kerja sama ini bersifat simbiosis mutualisme. Singapura yang mungil membutuhkan proteksi dari Malaysia, sedangkan Malaysia sendiri ingin mencegah Singapura berubah menjadi negara komunis karena kala itu para pemimpinnya berhaluan ‘kiri’. Malaysia juga memindahkan sebagian penduduknya ke Singapura untuk ‘menyeimbangkan’ komposisi penduduk yang mayoritas beretnik China. Namun, kongsi ini pecah. penyatuan Singapore dengan negara lainnya terbukti gagal, dan kurang dari dua tahun kemudian, pada 9 Agustus 1965, Singapore meninggalkan Malaysia untuk menjadi negara demokratis yang merdeka dan berdaulat.
Sejak saat itu, Singapura mendeklarasikan dirinya sebagai sebuah negara republik dengan presiden pertama Inche Yusof bin Ishak. Sampai hari ini, Singapura terus berkembang menjadi sebuah  metropolitan yang penuh kekayaan etnik dan penduduk yang sangat berfokus pada disiplin pendidikan untuk meraih prestasi ekonomi dengan moto “Majulah Singapura!"
Ø  Singapura pada Masa Kini
Setelah memperoleh kemerdekaannya dan menjadi salah satu negara persemakmuran Inggris, Singapura berbenah dan berusaha menjalankan sistem pemerintahan yang baik serta mengutamakan kesejahteraan rakyatnya. Di tahun 2000, beberapa permasalahan sempat muncul di dalam negara ini. Misalnya saja pada awal tahun 2000-an, Singapura dihebohkan dengan berbagai krisis. SARS mewabah dan terorisme menjadi momok yang menakutkan.
Jaringan terorisme di Singapura sudah ada sejak awal tahun 2000-an. Pada bulan Desember 2001, serangkaian rencana untuk meledakkan kantor-kantor kedutaan negara lain di Singapura dan berbagai infrastruktur lainnya terbongkar. Adalah Jemaah Islamiyah, kelompok terorisme yang merencanakan peledakan tersebut. Mereka berencana untuk menghancurkan kantor kedutaan Amerika Serikat, Australia, Inggris, dan Israel di Singapura. Rencananya ini tidak sempat terlaksana karena para anggota Jamaah Islamiyah (sebanyak 36 orang) tertangkap dan segera diamankan oleh kepolisian negara ini.
Kini, Singapura menjadi salah satu negara paling maju di Asia Tenggara. Di bawah pimpinan Presiden Tony Tan Keng Yam dan Perdana Menteri Lee Hsjen Loong, sejarah negara Singapura sebagai negara maju dengan masyarakat modernnya yang hidup sejahtera tengah diukir dengan baik.
Ø  Kesejahteraan Rakyat Singapura
Kesejahteraan masyarakat Singapura bisa dilihat dari sifat penduduknya yang bersifat kosmopolitan, memiliki sistem perekonomian yang tinggi dan komersil, serta mendapatkan keuntungan dari letak geografis tempat yang strategis untuk bisa pergi ke mana saja. Bahkan pada tahun 1819, sebuah pusat perdagangan di negeri tersebut telah dibangun sebagai kota kecil yang mampu menarik berbagai pedagang dan imigran dari negara tetangga seperti Indonesia, Malaysia, Tiongkok, dan India.
Para imigran dan pedagang dari negara tetangga Singapura tersebut datang dengan tujuan untuk memiliki masa depan yang lebih baik dan mendapatkan kesejahteraan yang serupa dengan masyarakat di negara tersebut. oleh sebab itu, bahasa, adat istiadat, dan kekayaan sosial budaya lainnya dimiliki oleh negara ini berkat perkawinan silang dan akulturasi budaya yang ikut berpengaruh dalam memunculkan keragaman budaya di negara ini.
Pada abad ke-19, Singapura dianggap sebagai negara paling kosmopolitan di antara negara Asia lainnya. Masyarakat yang tinggal di negara ini kebanyakan adalah etnis Melayu, kemudian disusul oleh etnis India, dan Eurasia. Negara ini kemudian mengadopsi satu bahasa yang bisa digunakan oleh etnis yang tinggal di dalamnya. Empat bahasa resmi yang tercantum dalam konstitusi Singapura adalah bahasa Inggris, Melayu, Tamil, dan Mandarin dengan bahasa Nasional Melayu.
Hampir semua orang di Singapura bisa menggunakan lebih dari satu bahasa sehingga komunikasi dapat berjalan dengan lancar, begitu pula komunikasi dalam berbisnis. Oleh sebab itulah, banyak orang Singapura yang bisa menguasai bidang manajemen bisnis dan ekonomi karena kemahiran bahasa yang dipergunakannya.
Bahasa universal yang diajarkan di negara ini adalah bahasa Inggris, karena mewakili bahasa universal di dunia yang memang harus dimiliki oleh masyarakatnya. Namun, anak-anak di Singapura tetap diajarkan bahasa ibu mereka agar tidak tercabut akar budayanya. Oleh karena itu, terdapat istilah bahasa Singlish atau Singapura English yang merujuk pada campuran penggunaan bahasa Inggris dengan bahasa ibu dari masyarakat Singapura.
Selain dilihat dari penggunaan bahasa dan budaya yang beragam, serta tingkat perekonomian yang mumpuni, kesejahteraan masyarakat Singapura juga bisa dilihat dari hubungan antara pemerintahan dengan hukum yang berlaku. Semua pelanggaran akan ditindaklanjuti sesuai dengan hukum yang berlaku sehingga suasana negara pun lebh aman dan damai.
Pemerintah Singapura telah memastikan kesejahteraan masyarakatnya, baik dari segi ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Mengenai warga Miskin Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong menjelaskan mengenai kondisi masyarakat miskin di negerinya, Bahwa "Orang miskin di Singapura tetap lebih beruntung dibandingkan dengan negara lain, sekalipun Amerika Serikat," ujarnya. Pemerintah menjanjikan bantuan perumahaan bagi keluarga yang berpendapatan rendah. Anggaran perumahan ia ajukan secara khusus di parlemen. Sebanyak 80 persen penduduk Singapura menghuni perumahan rakyat yang dibangun pemerintah.
Mayoritas orang yang menghuni perumahan rakyat juga memiliki apartemen. Jaminan yang didapat oleh orang miskin Singapura merupakan bukti keseriusan pemerintah untuk negara yang menjadi pusat ekonomi Asia itu. Pemerintah berhasil menekan laju kemiskinan di titik terendah. CEO Relawan Nasional Singapura, Laurence Lien, menggambarkan tempat tinggal masyarakat miskin Singapura. "Memang benar, di sini tidak tergambar wajah kemiskinan," ujarnya.
Ia menambahkan, kondisi pemukiman rakyat miskin tidak mengerikan seperti gambaran perkampungan kumuh yang ada di negara-negara lain.
Selain itu, bantuan juga tersedia dalam bentuk pelayanan sosial, baik bagi individu maupun keluarga miskin yang rentan terhadap penyakit. Mereka yang membutuhkan dapat mengajukan permohonan untuk memperoleh bantuan kesehatan.
Data 2011 menunjukkan Singapura memiliki jumlah penduduk 4,8 juta jiwa. Pendapatan nasional per kapitanya US$ 41.430 atau setara dengan Rp 373 juta. Sedangkan tingkat pengangguran negara ini adalah 2 persen.
Ø  Keamanan
Meskipun berstatus kota metropolitan, Singapura terkenal aman buat warga lokal maupun asing. Singapura terkenal dengan keamanannya, sehingga tidak perlu was-was untuk berjalan-jalan mengelilingi kota. Tingkat kriminalitas yang rendah, politik yang stabil dan masyarakat yang damai.  Dimana kita dapat berjalan sendirian di tengah malam menyusuri trotoar  kota tanpa harus khawatir akan tindak kriminal. Bahkan para wanita pun bisa merasa aman berjalan sendirian di malam hari tanpa khawatir ada orang iseng yang mengganggu.

Padahal, tidak ada polisi maupun  petugas keamanan yang lalu lalang di jalanan. Hampir semua gedung, stasiun MRT (Mass Rapid Transport) dan  tempat umum lainnya selalu dipasang monitor yang banyak dan bertuliskan “This building is monitored by CCTV 24 hours”. Pemerintah Singapura sangat memperhatikan keamanan kotanya dengan meningkatkan kewaspadaan penjagaan di tempat-tempat rawan kejahatan. keamanan. Anda sulit mendapatkan tingkat  keamanan yang sama di tempat lain. Maka tidak heran jika Singapura merupakan  kota paling aman kedua di seluruh dunia setelah Tokyo (Jepang)  menurut Indeks Keamanan the Economist 2015. Selain aman secara fisik, di Singapura juga warganya merasa aman secara psikologis. Hal ini disebabkan oleh pegawai pemerintah setempat yang sangat mengutamakan warganya. Singapura tidak hanya aman, namun juga bersih sehingga Singapura bebas dari penyakit seperti kolera dan malaria.
Ø  Ekonomi
                  Singapura adalah salah satu dari pusat perekonomian besar di Asia Tenggara. Produk domestik bruto (PDB) Singapura adalah S$243 miliar (2007) dan pendapatan per kapita tahunannya hampir S$53.000.1 Sebagai negara Singapura adalah salah satu industri yang baru, angka pengangguran di Singapura termasuk rendah (3,1 persen) dan tingkat pertumbuhannya tinggi (7,7 persen). Hanya sekitar dari pusat perekonomian besar 17 persen dari jumlah penduduk yang bekerja di pabrik, sedangkan 12,4 di Asia Tenggara.
                   Persen lainnya bergerak di bisnis jasa. Sebagian besar penduduknya adalah pekerja kerah putih, hal ini menunjukkan kedewasaan perekonomian yang serius dalam memberikan  pelayanan. Singapura telah diakui sebagai salah satu pusat keuangan internasional dan mempekerjakan sekitar  6,1 persen  penduduknya di sektor keuangan.
                   Kontributor  utama  perekonomian Singapura adalah pariwisata. Singapura juga dikenal sebagai pusat  transit untuk perjalanan antara Asia Timur, Oseania, Eropa, Afrika, serta Timur Tengah. Lebih dari 10 juta wisatawan datang ke Singapura setiap tahunnya, di samping  jauh  lebih banyak yang menggunakan Singapura sebagai tempat transit.
Ø  Pendidikan

Ada beberapa aliran filsafat pendidikan yang mempengaruhi filsafat pendidikan Singapura sampai saat ini, di antaranya adalah sebagai berikut.
·          Filsafat Analitik, yang menganalisis serta menguraikan istilah-istilah dan konsep-konsep pendidikan seperti pengajaran (teaching), kemampuan (ability), pendidikan (educations) dan sebagainya, serta mengecam dan mengklarifikasi berbagai slogan pendidikan seperti: “Ajarilah anak-anak dan bukan mata pelajaran” (teach children, not subjects). Jadi alat-alat yang digunakan dalam filsafat analitik adalah logika dan linguistik serta teknik-teknik analisis.
·         Filsafat Progresivisme, tokoh dalam pemikiran ini adalah John Dawey. Dalam teori ini beliau berpendapat bahwa pendidikan bukan sekedar mentransfer pengetahuan kepada anak,melainkan kemampuan dan keterampilan berpikir dengan memberikan rangsangan yang tepat. Aliran ini juga menyatakan bahwa sekolah adalah institusi sosial dan pendidikan sendiri adalah proses sosial. Sehingga pendidikan adalah proses kehidupan (process of living), bukan persiapan untuk massa depan. Pendidikan adalah proses kehidupan sendiri dan mandiri, maka kebutuhan individual anak didik harus lebih diutamakan, bukan subject-oriented.
·         Filsafat Eksistensialisme, dalam pemikiran ini menyatakan bahwa yang menjadi tujuan utama pendidikan bukan agar anak didik dibantu mempelajari bagaimana menanggulangi masalah-masalah eksistensial mereka,melainkan agar dapat mengalami secara penuh eksisitensi mereka. Para pendidikan eksitensialis akan mengukur hasil pendidikan bukan semata-mata pada apa yang telah dipelajari dan diketahui oleh peserta didik, tetapi yang lebih penting ialah apa yang mampu mereka ketahui dan alami, Para pendidik eksitensialis menolak pendidikan dengan sisitem indoktrinasi.
·         Filsafat Rekontruksionalisme, dalam pemikiran ini para pendidik rekontruksionalis melihat bahwa pendidikan dan reformasi sosial itu sesungguhnya sama. Mereka memandang kurikulum sebagai “problem centered”. Pendidikan pun harus menjawab pertanyaan George S. Count: “Beranikah sekolah-sekolah membangun suatu orde sosial yang baru?”.
Ada pandangan yang berbeda-beda dalam memahami konteks filsafat Pendidikan di Singapura. Secara umum pandangan filsafat pendidikan Singapura lebih menekankan pada disiplin ilmu pendidikan yang bersifat metadisipliner, dalam arti bersangkut paut dengan konsep-konsep, ide-ide serta metode-metode dalam disiplin ilmu dalam dunia pendidikan. Pemerintah Singapura meyakini bahwa pendidikan mempunyai tujuan untuk membantu generasi muda menjadi manusia haruslah menyangkut semua segi kehidupan manusia. Itu berarti bahwa segi kehidupan seperti spritualistas, moralitas, sosialitas,rasa dan rasionalitas,semuanya perlu mendapatkan porsi dalam proses pendidikan generasi muda. Pendidikan bukan hanya menekankan segi pengetahuan saja (kognitif), tetapi juga harus menekankan segi emosi, rohani, hidup bersama,dan lain-lain. Jadi pendidikan yang hanya menekankan pada pengetahuan nilai tidak akan membentuk peserta didik secara utuh.
Pendidikan di Singapura sangat menyesuaikan dengan perkembangan anak . Artinya bahwa dalam massa-massa tahap perkembangan peserta didik, dia selalu mengalami proses pembentukan psikologi dari tahap ke tahap, sehingga setiap psikologi pribadi peserta didik tidak akan selalu sama. Sehingga tidak seharusnya peserta didik dari 3-7 tahun dihadapkan kepada pelajaran yang serba keras, matematika misalnya. Karena hal ini akan mempengaruhi pola pikir mereka, yang seharusnya masih dalam usia bermain dihadapkan pada proses pendidikan yang serba berat sehingga pada tahap mereka masuk dalam proses pendidikan menenggah dan atas mereka  muda cepat bosan serta tidak mau berlama-lama di dalam kelas.. 
Sistem Pendidikan Singapura yang terdiri dari :
  1. Pendidikan Pra Sekolah
  2. Sekolah Dasar
  3. Sekolah Lanjutan
  4. Akademi/Pra-Universitas
  5. Politeknik
  6. Institut Pendidikan Teknik
  7. Universitas
    Institusi Kesenian Swasta
  8. Sekolah Sistem Luar Negeri/Sekolah Internasional
  9. Perbandingan Sistem Pendidikan dengan Negara Lain   
  • Departemen Pendidikan Singapura (Ministry of Education) lebih banyak bekerja dan memberi perhatian besar pada pengembangan pendidikan ketimbang memanfaatkan pendidikan sebagai sumber rezeki bagi oknum atau pegawai-pegawai departemen itu. Dari sekolah dasar hingga universitas, misalnya, siswa sudah dipantau dan diarahkan untuk mendapatkan pendidikan yang cocok untuknya. Jadi, tidak semua warga layak atau bebas masuk universitas di Singapura. Bagi mereka yang tidak layak masuk universitas di Singapura, memang bebas memilih kuliah di luar negeri sesuai dengan kemampuan orangtua, tetapi tidak bebas masuk universitas di Singapura jika tidak melewati tes tertentu.
  • Dengan pendapatan per kapita lebih dari 24.000 dollar AS per tahun, Singapura termasuk paling kaya di dunia. Namun, Singapura tidak menyamaratakan bahwa semua warga pasti mampu. Biaya sekolah di Singapura relatif murah. Yang diperlukan adalah biaya di luar uang sekolah seperti penunjang kelancaran sekolah, transportasi, buku-buku, dan lainnya. Untuk keluarga yang tidak mampu, pemerintah menyediakan beasiswa jika perlu. Itu disediakan untuk memastikan bahwa kemiskinan bukan hambatan untuk mengenyam pendidikan.
    Ruang kelas, perpustakaan, kantin sekolah, dan tempat bersantai juga tersedia. Akses internet untuk membuat murid memiliki akses yang mudah mendapatkan informasi. Di Singapura sistem pendidikan secara umum berorientasi pada pengembangan sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan, dalam upaya memenuhi dunia kerja yang terampil dan berpendidikan. Selain itu juga berorientasi agar terdapat keseimbangan dari segi moral dan kultur dalam  menghadapi perubahan dan kemajuan yang terjadi. Silabus pengajaran dasar dan menengah dikontrol secara nasional oleh Curriculum Planning & Development Division, Ministry of Education. Lembaga ini berwenang dalam menentukan tiga hal dasar yang menyangkut keterampilan berpikir, teknologi informasi, dan pendidikan nasional.
Ø  Kependudukan dan Kebijakan Luar Negeri
Masalah kependedukan semakin menjadi perhatian serius Singapura. Sebagai negara kecil dengan luas hanya 700 kilometer persegi dan berpenduduk 5,18 juta jiwa, perekonomian Singapura mulai booming pasca tahun 1965. Singapura bahkan menjadi Macan Asia. Namun setelah mengalami pertumbuhan pesat, Singapura kini mulai menghadapi kemerosotan akibat masalah kependudukan. 

Pertumbuhan penduduk Singapura mengalami level terendahnya selama sembilan tahun terakhir akibat kebijakan pengetatan penerimaan pekerja asing. Demikian angka statistik yang dirilis pemerintah, Kamis (26/9/2013). Data yang dirilis Divisi Bakat dan Populasi Nasional (NPTD) menunjukkan, total populasi negeri kota itu tumbuh 1,6 persen menjadi 5,4 juta, yang merupakan level pertumbuhan terlambat sejak 2004. "Terjadi perlambatan pertumbuhan pekerja asing terkait kebijakan pengetatan penerimaan pekerja asing dan melemahnya kondisi ekonomi," demikian NPTD.
Hampir 29 persen populasi Singapura terdiri atas "nonpenduduk", yaitu mereka yang bekerja, belajar, dan tinggal di Singapura, tetapi tidak mendapatkan status penduduk tetap. Perlambatan pertumbuhan penduduk ini tak lepas dari kebijakan pengetatan penerimaan pekerja asing. Kebijakan ini diambil setelah warga Singapura menuding warga asing mengambil lahan pekerjaan, perumahan, sekolah, dan ruang dalam transportasi publik. Keluhan warga Singapura terhadap para pendatang ini tergambar dalam Pemilihan Umum 2011, saat partai berkuasa meraih persentase suara terendah setelah 50 tahun berkuasa.
Kementerian Tenaga Kerja Singapura mengumumkan peraturan baru terkait perekrutan pekerja terampil asal luar negeri. Aturan baru itu menyebut semua perusahaan Singapura, mulai Agustus 2014, harus menunjukkan bukti bahwa mereka sudah merekrut tenaga lokal sebelum beralih ke tenaga kerja asing. Dalam data yang dirilis NPTD juga terlihat bahwa pertumbuhan warga negara Singapura juga sangat "seret". Pertambahan warga negara asli negeri itu hanya mencapai level 0,9 persen. Persentase itu membuat negeri itu memiliki "hanya" 3,31 juta warga negara, dengan sekitar 11,7 persen berusia di atas 65 tahun. Sementara itu angka kelahiran pada tahun 2012 tercatat pada level 1,29. Angka itu naik dibandingkan dengan pada tahun 2011 yang tercatat pada level 1,20. Namun, angka itu masih jauh dari level aman, yaitu 2,10 yang diperlukan Singapura agar populasi negeri itu bisa secara alami berganti.
Kebijakan luar negeri
Dalam alam pikir para pengambil keputusan luar negeri singapura selalu mempertimbangkan kesatuan wilayah, stabilitas politik domestik, dan pertumbuhan ekonomi. Karena sebagai negara kecil yang rentan dalam banyak hal, bisa jadi malah akan menghancurkan eksistensi Singapura sendiri.
Dalam bidang pertahanan, kebijakan pertahan Singapura bertujuan untuk menjamin negeri itu menikmati perdamaian dan stabilitas dan melindungi kedaulatan dan keutuhan wilayah negeri itu, Untuk mencapain tujuan tersebut, terdapat dua kunci pendorong yang perlu dilaksanakan. Yaitu pertama memperkuat dialog, membangun kepercayaan dan kerjasama di kawasan dan sekitarnya, kedua memperkuat pertahan total.
Disamping dua pilar tersebut, Singapura mengedepankan pula pemdekatan 4D sebagai bagian dari kebijakan Nasional secara global. Meliputi Defense, diplomacy, deterrence dan development yang mana melalui pendekatan tersebut Singapura berupaya mempertahankan eksistensinya di dalam atmosfer Internasional yang dinamis dan tidak selalu bersahabat.
Ø  Analisis Berdasarkan Teori kedaulatan
Berdasarkan Analisi teori kedaulatan Menurut saya  Singapura cenderung menganut teori Kedaulatan Hukum. Dimana kondisi pemerintahan yang serba seragam dan tingkat kedisiplinan di negara yang sangat tinggi. Dengan kondisi tersebut yang bisa kita lihat dari negara Singapura terdapat keteraturan dalam segala sektor dan membuat negara berkembang secara cepat dan teratur, yang dapat dibuktikan dalam berbagai bidang seperti pendidikan, keamanan, perekonomian, dll yang berjalan dengan baik dan stabil.

Namun disisi lain, teori kedaulatan yang tampak menjanjikan dan cukup ideal memiliki kelemahan salah satu kelemahan terbesarnya adalah pemerintahan yang cenderung pro-mayoritas dan hukum menjadi represif, khususnya bagi kaum minoritas. Teori kedaulatan hukum cenderung menyeragamkan semua pola pikir masyarakatnya pada suatu norma tertentu. Yaitu norma – norma masyarakat mayoritas negara itu, dimana penyeragaman ini dapat mematikan daya kreatifitas suatu negara, dan Menyebabkan "gap" (perbedaan) yang signifikan antara kaum minoritas dan mayoritas. Hukum menjadi satu satunya yang menjadi sumber kekuatan, dan semua elemen-elemen negara harus tunduk pada hukum, termasuk masyarakatnya yang tidak tunduk pada hukum akan dikenakan hukuman. Di Singapura, seseorang bisa dipidana lantaran berita yang tidak benar dan penghinaan. Contohnya saja Amos Yee Pang Sang, remaja berumur 16 tahun yang terancam dipenjara selama tiga tahun lantaran membuat video yang menghina almarhum Lee Kuan Yew Maret 2015 lalu.
Dalam kedaulatan hukum, menurut pandangan saya Kebebasan berekspresi pun juga dibatasi. Terdapat beberapa kasus juga yang berakhir ke meja hijau lantaran tuduhan korupsi. Contohnya saja kasus blogger Roy Ngerng yang dibawa ke meja hijau lantaran menulis soal penyalahgunaan dana pensiun (Central Provident Fund/CPF) oleh Perdana Menteri Lee Hsien Loong pada 2014. Dia berakhir dengan dipecat dan harus membayar denda sebesar SGD 6.000. Kebanyakan penganut dari teori kedaulan hukum ini adalah negara negara yang eskalasi ekonominya cukup cepat dan ya singapura ini contohnya.
Menurut pandangan saya setiap teori kedaulatan itu memiliki kelebihan dan kekurangan, negara yang maju dan beradap menurut saya tidak bisa 100% mengacu pada satu kedaulatan saja, dimana setiap teori kedaulatn selain memiliki kelebihan juga memiliki kekurangan yang mana antar teori kedautan bisa saja memiliki hubungan timbal balik yang dapat saling melengkapi satu sama lain.
 

Berdasarkan teori Tripartit Aristoteles dan Plato 

Dalam membahas bentuk atau klasifikasi negara selalu disandingkan dengan tipe pemerintahan. Nah sebelum  langsung membahas tentang negara Singapura maka kita harus tau dulu apa itu Tree patite classification of state ?

Tree patite classification of state Yaitu  aliran yang mengaitkan organisasi negara dengan tipe pemerintahan, sehingga bentuk negara bercampur dengan bentuk pemerintahan. Berdasarkan Ajaran klasik, Bentuk pemerintahan dapat dibedakan menjadi 3(tiga) golongan yaitu : Monarkhi, Aristokrasi dan Demokrasi.
         Pembagian diatas berdasarkan kriteria jumlah orang yang memegang kekuasaan pemerintahan negara. Pembagian bentuk pemerintahan menjadi tiga golongan tersebut, pertama kali berasal dari Herodotus yang kemudian dilanjutkan dan dikembangkan oleh Plato, Aristoteles dan Polybios.

Nah, Negara Singapura adalah Sebuah Republik Parlementer dengan model atau sistem pemerintahan parlementer Westminder  (Unikameral). Bentuk negara Singapura adalah Parlementer demokratis perwakilan republik. Kepala Negara adalah Presiden. Pemerintahan dijalankan kabinet yang di pimpin oleh Perdana menteri sebagai kepala Pemerintahan. Kalau kita perhatikan menurut saya Sistem pemerintahan di Singapura mirip dengan Inggris. Yang mana Presiden ibaratkan ratu Inggris yang hanya sebagai jabatan seremonial (Formalitas). Namun, Presiden diberi hak Veto tahun 1991 sebagai pemegang keputusan kunci di Singapura. Seperti pemakaian cadangan nasional dan penunjukan jabatan yudisial. Eksekutif di pegang oleh kabinet yang dipimpin Oleh perdana menteri sebagai kepala pemerintahan. Singapura menjalankan sistem multi partai. Kekuasaan Eksekutif dilaksanakan oleh kabinet, dan kabinet memiliki kewenangan mengendalikan pemerintahandan bertanggung jawab secara kolektif kepada parlemen. Legislasi pemerintah di pegang oleh parlemen. Seperti yang telah kita ketahui kebanyakan negara di dunia saat ini, terdapat tiga cabang terpisah dari kekuasaan pemerintahan yaitu Legislatif, Eksekutif, dan Yudikatif. Namun, hal tersebut tidak berarti bahwa ada pemisahan kekuasaan di Singapura.

TERIMAKASIH atas kunjungannya ...!! Semoga Bermanfaat dan saya tau artikel ini jauh dari kata Sempurna oleh karena itu mohon kritik dan saranya.... :-) Wassalamualaikum Wr. Wb.


Komentar

  1. makasih mbak infonya..,, sangat bermanfaat!

    BalasHapus
  2. Info yang anda berikan cukup membantu untuk menjadi referensi dalam pengerjaan tugas mengenai negara tersebut

    BalasHapus
  3. menurut anda faktor apa yang memicu kekalahan kerajaan majapait dengan kesultanan malaka???ats jawabnya terimakasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya faktor yang menyebabkan kekalahan kerajaan Majapahit adalah kelemahan dan kemunduran kerajaan itu sendiri, Seiring semakin maju dan berkembangnya kesultanan malaka sendiri. Dimana kalau kita menengok kebelakang Kesultanan malaka sendiri didirikan melalui dua kali kekalahan dalam perang yang dialami oleh pendirinya Parameswara terhadap Majapahit. Melihat kerajaanya hancur begitu saja, akhirnya Parameswara memutuskan melarikan diri dan mencari daerah sebagai harapan baru untuk kedua kalinya. Setelah mencari-cari akhirnya Parameswara memutuskan untuk mendirikan sebuah kerajaan di daerah Semenanjung Malaya, yang kerajaan ini kemudian dikenal sebagai Kerajaan Malaka. Dengan semangat baru Parameswara kemudian berupaya untuk mengembangkan kerajaanya dengan membangun sebuah pelabuhan sebagai pusat perdagangan mengingat lokasi Kerajaan Malaka berada di lokasi yang strategis. Pembangunan pelabuhan inilah kemudian yang menjadi faktor utama kejayaan kerajaan Malaka. Selain itu Belajar dari kesalahan lamanya, Parameswara (Iskandar Syah) kemudian berupaya untuk melindungi kerajaan barunya dengan cara meminta perlindungan dari bangsa besar lainya. Salah satu langkah yang ia ambil adalah, membina relasi dengan Tiongkok. Hubungan antara Tiongkok dan Malaka kemudian semakin erat dan menyebabkan Malaka mendapat perlindungan dari Tiongkok untuk menangkal serangan dari bangsa lain.

      Hapus
  4. Nilai artikel: 90
    Nilai diskusi: 70

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANALISIS NEGARA NEGARA BENUA ASIA

PEMIKIRAN TENTANG NEGARA PADA ZAMAN ROMAWI